Hari Jadi PERTUNI Ke-56

Artikel & Opini
Butuh waktu sekitar < 1 menit untuk membaca tulisan ini

26 Januari menjadi tanggal bersejarah bagi insan PERTUNI. Tepat 56 tahun silam, empat orang tunanetra di Kota Solo menginisiasi lahirnya PERTUNI sebagai organisasi yang mewadahi perjuangan para tunanetra. Keempat orang tersebut adalah:
1. Frans Harsana Sasraningrat, M.Ed;
2. Zaki Mubaraq;
3. Ali Parto Koesoemo; dan
4. Ariani
Didirikan pada 26 Januari 1966, Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) mengusung visi: “terwujudnya masyarakat inklusif dimana orang tunanetra dapat berpartisipasi penuh dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan bersama anggota masyarakat pada umumnya atas dasar keseteraan.” Hal tersebut kemudian diperjelas dalam penjabaran misi organisasi yang meliputi:
1. Membangun Pertuni menjadi organisasi yang demokratis dan berdaya dari segi sumber daya manusia, dana, sarana maupun prasarana.
2. Melakukan advokasi guna mencegah berlakunya peraturan perundang-undangan yang diskriminatif dan memastikan orang tunanetra mendapatkan hak asasinya.
3. Membangun kesadaran publik mengenai hakikat ketunanetraan agar masyarakat memiliki pemahaman yang tepat tentang ketunanetraan dan bersikap positif serta supportif terhadap para tunanetra.
Sejak didirikan pada 1966, PERTUNI terus berkembang. Mulai dari pemindahan pusat kegiatan dewan pengurus ke Jakarta pada 1971, hingga kini telah terbentuk dewan pengurus daerah di 34 provinsi, dan dewan pengurus cabang di 221 kabupaten/kota se-Indonesia.
Selamat hari jadi untuk Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) ke-56. Semangat memperjuangkan terwujudnya masyarakat Indonesia yang lebih inklusif.
Sumber: PERTUNI

Tinggalkan Balasan