Ilustrasi buku catatan

Abu Bakar Ash-Shiddiq; Peternak Unta yang Gemar Bersegera

Materi Pembelajaran
Butuh waktu sekitar 2 menit untuk membaca tulisan ini

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin ‘Uthman bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi. Sebelum masuk Islam, nama beliau sebenarnya adalah Abdul Ka’bah, lalu diganti oleh Rasulullah Saw. menjadi Abdullah ketika beliau masuk Islam.

Berusia lebih muda dua tahun dari Rasulullah Saw. membuat mereka mudah membangun keakraban. Bahkan setelah Nabi Muhammad Saw. menikah dengan Khadijah, mereka tinggal bertetangga.

Secara fisik, Abu Bakar Ash-Shiddiq digambarkan sebagai sosok laki-laki berkulit putih, kurus, tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya,sedikit bungkuk, tidak bisa untuk menahan pakaiannya turun dari pinggangnya, tulang-tulang wajahnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar.

Baca juga :  KI-KD dan Materi Ushul Fikih X MA ~ KMA. 183 Tahun 2019

Memperoleh gelar Abu Bakar karena beliau dikenal pandai mengembangbiakkan unta. Pendapat lain, ada pula yang menyatakan gelar Abu Bakar diperoleh sebab beliau adalah orang yang selalu bersegera (Tak suka menunda-nunda), termasuk saat Ia masuk Islam. Sementara gelar Ash-Shiddiq (Yang membenarkan), beliau peroleh ketika Ia menjadi orang pertama yang tanpa keraguan sedikitpun mengimani dan membenarkan peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialami Rasulullah Saw.

Sejak masa jahiliyah, Abu Bakar Ash-Shiddiq telah menjalin persahabatan dengan Rasulullah Saw. dan sering berdiskusi tentang berbagai hal, termasuk masalah ketuhanan. Ia juga dikenal konsisten dengan akhlak mulia, serta tak terpengaruh dengan budaya-budaya negatif masyarakat sekitarnya seperti mabuk-mabukkan.

Beliau dikenal sosok yang lemah lembut, bijaksana, tegas, dan dermawan. Berkat kesuksesannya dalam perdagangan, Ia memperoleh kekayaan yang melimpah, dan Ia gunakan membantu sesama manusia dan menolong agama Allah, misalnya ketika Ia tanpa ragu memerdekakan Bilal bin Rabba yang sedang disiksa oleh Umayyah bin Khalaf dengan harga yang sangat tinggi.

Baca juga :  Umar bin Khattab: 10 Tahun Pemerintahan yang Inovatif

Dalam perjuangan dakwah Islam, Abu Bakar banyak mengambil peran penting. Ia adalah golongan laki-laki dewasa yang pertama masuk Islam, membela Rasulullah Saw. ketika diganggu oleh kaum kafir Quraish, menemani perjalanan hijrah Rasulullah Saw. ke Madinah, dan ditunjuk oleh Rasulullah Saw. menggantikannya menjadi imam salat ketika beliau sakit.

Abu Bakar wafat pada Senin, 21 Jumadil Akhir 13 H di usia 63 tahun karena sakit demam. Ia lalu dimakamkan berdampingan dengan sahabat yang begitu ia cintai yakni Rasulullah Saw.

Sumber:

  1. Fanani Zhaenal. 2020. Muhammad: Hijrah ke Madinah. Solo: Tiga Serangkai.
  2. Katsir, Ibnu. Tartib wa Tahdzib Al-Kitab bidayah wan Nihayah. Usman, Muhammad Ahsam. 2021. Abu Bakar Ash-Shiddiq; Biografi dan Pengangkatan Beliau Sebagai Khalifa. Yogyakarta: Hikam Pustaka.
  3. Novia, Rina. 2008. Abu Bakar Ash-Shiddiq Pemimpin Lembut Hati & Bijaksana. Jakarta: Dzikrul Hakim.
  4. Ridha, Muhammad. Muhammad SAW. Sitanggal, Ansori Umar. 2021. Hijrah Rasulullah Ke Madinah. Yogyakarta: Hikam Pustaka.
  5. Suparno. 2012. Sahabat Rasulullah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jakarta: PT. Balai Pustaka Persero.
  6. Tsuroyya, Elfa. 2022. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah.
  7. Ula, Miftachul dkk. Sejarah Kebudayaan Islam – Studi & Pengajaran Islam. Jakarta: Kementerian Agama.
  8. Usman, K. 2015. Abu Bakar As-Shidiq Dermawan Harta dan Jiwa. Jakarta: PT. Luxima Metro Media.

Tinggalkan Balasan