Beliau bernama Utsman bin Affan bin Abil ‘Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luwa’i bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin Adnan. Di kalangan kabilahnya, ia adalah sosok yang terpandang dan sangat dihormati, dermawan, pemalu, dan lemah lembut tutur katanya.
Secara fisik Utsman bin Affan adalah orang yang rupawan, lembut, mempunyai jenggot yang lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendian yang besar, berbahu bidang, berambut lebat, bentuk mulut bagus yang berwarna sawo matang. Dikatakan pula, ciri khusus beliau terdapat bekas cacar pada wajah.
Sejak masa jahiliyah, beliau diketahui tak pernah ikut melakukan perbuatan keji, termasuk tak pernah sujud menyembah berhala dan meminum minuman keras. Ia dikenal ahli dalam bidang perdagangan, dan melanjutkan usaha orang tuanya dalam bidang tersebut.
Beliau bergelar “Dzunnurain” karena memperistri dua putri Rasulullah Saw. yakni Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Beliau juga menjadi satu-satunya sahabat yang hingga kini hartanya masih tersimpan di sebuah rekening di Arab Saudi, dan membawa manfaat untuk orang banyak khususnya membantu fakir miskin serta anak yatim.
Utsman bin Affan termasuk golongan Assabiqunal Awwalun berkat ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Di masa awal dakwah Islam, ia turut merasakan beratnya perjuangan di masa itu. Ia pernah dipaksa meninggalkan ajaran Islam hinga membuat ia dikurung dan disiksa oleh pamannya. Ia juga termasuk dalam rombongan hijrah pertama kaum muslimin ke Habasyah, dan baru kembali ke Mekkah sebelum peristiwa hijrah ke Madinah dilakukan.
Utsman bin Affan tak pernah alpa dalam perjuangan dakwah Islam. Ia menyaksikan dan ikut mendampingi Rasulullah Saw. dalam beberapa peristiwa penting, termasuk dalam peperangan kecuali Perang Badar, sebab saat itu ia sedang merawat Ruqayyah (Istrinya) yang sedang sakit.
Sebagai seorang pedagang sukses, Utsman tidak hanya dikenal hartawan, melainkan juga sangat dermawan. Ia pernah menyumbangkan 300 ekor unta dan 1000 dinar untuk membantu pasukan muslim. Ia juga membeli sumur dari seorang Yahudi untuk membantu masyarakat, agar mereka dapat memenuhi kebutuhan air mereka secara gratis.
Utsman dikenal sosok yang sangat pemalu, bahkan Rasulullah Saw. pernah menyatakan malaikat pun merasa sungkan atas tingginya rasa malu yang dimiliki Utsman bin Affan. Menjadi sosok yang sangat terpandang di kalangan kaum muslimin, membuat Utsman juga sering dimintai pendapat serta diajak bermusyawarah oleh para sahabat seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab untuk mencari solusi.
Akibat gejolak politik yang terjadi di akhir kepemimpinannya, Utsman bin Affan terbunuh di usia 82 tahun. Ia wafat dalam keadaan berpuasa pada Jumat, 18 Dzulhijjah 35 H di kota Madinah.
Sumber:
- Katsir, Ibnu. Tartib wa Tahdzib Al-Kitab bidayah wan Nihayah. Usman, Muhammad Ahsam. 2021. Utsman bin Affan; Biografi dan Pengangkatan Beliau Sebagai Khalifa. Yogyakarta: Hikam Pustaka.
- Misrawi, Zuhairi. 2010. Seri Sahabat Nabi: Utsman bin Affan. Bandung: Pustaka Oasis.
- Tsuroyya, Elfa. 2022. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah.
- Ula, Miftachul dkk. Sejarah Kebudayaan Islam – Studi & Pengajaran Islam. Jakarta: Kementerian Agama.