Azril 2

Cerpen & Sastra
Butuh waktu sekitar < 1 menit untuk membaca tulisan ini

Meja bulat dengan rangkaian bunga di tengahnya, terlihat masih kosong. Namun sekali lagi, Azril sama sekali tidak peduli dengan sajian pemandangan indah di sekitarnya. Ia langsung menarik kursi kayu untuk duduk, mengeluarkan laptop dari tas ranselnya, dan kembali meraih ponsel dari saku jaket hitamnya.
“Aku sudah nyampe, kamu dimana?” Pertanyaan yang persis sama, kembali Azril lontarkan kepada lawan bicaranya di telepon, setelah itu ponsel silfer berlogo buah itu ia letakkan tepat di samping kanan laptop.

Baca juga :  Tulisan Perfek

Lima menit menunggu, perhatian Azril yang sedang fokus dengan layar laptop di depannya teralihkan oleh sebuah sapaan gadis yang telah duduk di hadapannya. “Sorry Ril, sedikit telat karena ada hal mendadak yang harus aku urus.”
“No. problem, data yang kuminta bagaimana?” respon Azril singkat dengan nada yang begitu datar.
“Kamu itu ya Ril, basa-basi dulu kek, tanya kabar dulu kek, tanya apa begitu, masa langsung to-“
“Stop. Aku disini bukan mau dengar kamu ngoceh, paham …..” Azril memotong ucapan si gadis dengan raut yang benar-benar datar, matanya pun lebih fokus pada layar laptop di hadapannya.
“Tapi, ah sudahlah. Percuma debat sama kamu.” Balas si gadis sambil menggeleng.

Baca juga :  Semangat & Malam Minggu

“Jadi … datanya?”
“Haduh, dari tadi data, data, data terus. Kasi kesempatan aku nafas dulu dong, atau pesenin aku minum dulu, haus nih.”
“Okey … pesan yang kamu mau.”
bersambung …

Tinggalkan Balasan